HomeUncategorized

Usir Paksa Jutaan Warga Palestina, Israel Bombardir Gaza lewat Serangan Udara

XYZonemedia.com -  Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah militer Israel berusaha mengusir paksa jutaan warga Palestina dengan melancarkan

Lelang Gitar Fenomenal, Eross Sheila on 7 Donasikan Untuk Palestina
Jual Hijab, Ivan Gunawan Sumbang Rp 1,5 Miliar untuk Palestina
Aksi Protes Pro Palestina Bergejolak di Kampus-Kampus Amerika Tuntut Solusi Damai
palestina

Asap mengepul setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 6 Mei 2024. (Foto: AFP/ Getty Image)

XYZonemedia.com –  Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah militer Israel berusaha mengusir paksa jutaan warga Palestina dengan melancarkan serangan udara secara bombardir ke Kota Rafah pada Senin, 6 Mei 2024.

Serangan dilakukan dengan menembakkan sejumlah rudal menuju area tersebut. Militer Israel mengklaim telah meluncurkan 10  rudal dari Rafah di Selatan Gaza menuju Kerem Shalom, tempat keluar masuk truk bantuan kemanusiaan.

Sebelum serangan dimulai, sejumlah tank milik militer Israel terlihat bergerak di wilayah perbatasan Rafah dan Gaza.

Tak lama kemudian, Israel mulai membombardir kota Rafah. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, menjustifikasi serangan sebagai tanggapan terhadap serangan lintas batas yang dilakukan Hamas beberapa waktu lalu yang menewaskan tiga tentara Israel.

Serangan bertubi-tubi ini diluncurkan militer Israel setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengusir paksa 1,2 juta warga Palestina.

Netanyahu telah menginstruksikan warga Palestina untuk meninggalkan sebagian kota di Selatan Gaza. Orang-orang diperintahkan untuk pindah ke Al Muasi, wilayah kemanusiaan yang dinyatakan Israel di dekat pantai, untuk mempercepat proses evakuasi.

Tentara Israel mengklaim telah memperluas bantuan ke wilayah tersebut, termasuk rumah sakit lapangan, tenda, makanan, dan air.

Israel berdalih bahwa evakuasi jutaan warga Rafah dilakukan untuk mengurangi korban jiwa akibat invasi.

Namun, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menilai penyerangan di Kota Rafah, Gaza Selatan, hanya akan memicu dampak kemanusiaan yang lebih buruk karena terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang mengungsi di Rafah untuk mencari perlindungan dari perang antara Israel dan Hamas. ***

COMMENTS

WORDPRESS: 0