HomeUncategorized

Universitas Trisakti Bermula dari Perlakuan Diskriminatif

Beberapa mahasiswa berdiri di depan kampus Res Publica. (Foto:Istimewa) XYZonemedia.com - Siapa sangka sebuah kampus besar lahir karena sekelompok

Sepuluh Orang Tewas Akibat Kecelakaan Tragis Parade Angkatan Laut Kerajaan Malaysia
Bocoran iPhone 16 Series, Perubahan Ukuran dan Desain yang Menarik
Bulan Madu Kebablasan Mpok Alpa Bahagia Sambut Kedatangan Anak Kembar

Beberapa mahasiswa berdiri di depan kampus Res Publica. (Foto:Istimewa)

XYZonemedia.com – Siapa sangka sebuah kampus besar lahir karena sekelompok pemuda Tionghoa yang mendapatkan diskriminasi di bidang pendidikan. Mereka tidak ingin menjadi korban hingga lahirlah Universitas Trisakti, yang pada awal mulanya bernama Baperki pada tahun 1958.

Badan Permusjaratan Kerwarganegaraan Indonesia (Baperki), Merupakan sebuah organisasi massa yang lahir dari sebuah pertemuan di Gedung Sin Ming Hui di Jakarta pada 13 Maret 1954, dimana 44 orang dengan latar belakang organisasi berbeda berdiskusi tentang pendidikan bagi para warga keturunan.

Ketua Baperki yang terpilih saat rapat pembentukannya adalah Siauw Giok Tjhan, seorang wartawan dan aktivis politik pada masa itu, sementara wakil ketuanya adalah Oei Tjoe Tat, Khoe Woen Sioe, The Pek Siong, dan Thio Thiam Tjong.

Baca Juga: Israel Klaim Kuasai Gerbang Perbatasan Rafah Setelah Lancarkan Serangan Darat

Universitas Baperki kemudian mengalami perubahan nama menjadi Universitas Res Publica pada tahun 1962, atau yang lebih dikenal dengan sebutan URECA. Pendirian URECA bertujuan untuk mengatasi tantangan keterbatasan akses pendidikan tinggi di tanah air, baik bagi rakyat miskin maupun warga keturunan Tionghoa pada umumnya. Namun, masa kejayaan URECA terhenti seiring bergulirnya peristiwa politik di Indonesia.

Tergulingnya masa pemerintahan Presiden Soekarno menjadi pukulan telak bagi URECA. Banyak mahasiswa yang sebelumnya terdaftar di universitas tersebut menolak untuk mendaftar kembali, mengingat keterlibatan mereka dalam organisasi yang memiliki kecenderungan politik kiri, atau sekadar khawatir akan stigma yang melekat. Akibatnya, Universitas Trisakti berdiri sebagai pengganti URECA setelah dibubarkannya oleh pemerintahan Orde Baru.

Peristiwa tragis G30S/PKI tahun 1965 juga menyisakan luka mendalam bagi Universitas Res Publica. Universitas ini dihancurkan oleh amarah massa yang menganggapnya terlibat dalam peristiwa tersebut. Sebagai langkah penggantinya, Universitas Trisakti didirikan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang politis bebas dari afiliasi politik mana pun.

Baca Juga: Mengenal Landy Kendaraan Segala Medan Yang Legendaris

Proses pembukaan Universitas Trisakti tidaklah mudah. Screening ketat dilakukan terhadap mahasiswa, karyawan, dan dosen eks URECA yang tidak terlibat dalam peristiwa G30S/PKI. Pada 29 November 1965, pembukaan Universitas Trisakti resmi diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Brigjen dr. Sjarif Thajeb, melalui Surat Keputusan Menteri.

Sebagai perguruan tinggi swasta, Universitas Trisakti diharuskan memiliki badan hukum penyelenggara. Yayasan Trisakti didirikan pada 27 Januari 1966, sebagai badan hukum yang menyelenggarakan Universitas Trisakti. Pendirian yayasan ini dikuatkan oleh peraturan pemerintah terkait pendirian perguruan tinggi swasta.

Dalam kondisi bangunan Universitas Res Publica yang hancur, kekacauan administrasi, dan kekurangan dana, Yayasan Trisakti bekerja keras untuk mengumpulkan dana guna membangun gedung-gedung perkuliahan bertahap. Rekrutmen dosen-dosen berkualitas juga dilakukan guna memastikan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0