TikTok Merilis Avatar AI untuk Kreator dan Aktor Stok dalam Iklannya

HomeTECHNOLOGY

TikTok Merilis Avatar AI untuk Kreator dan Aktor Stok dalam Iklannya

XYZonemedia.com - TikTok mengumumkan pengenalan avatar AI generatif. Yakni untuk kreator dan aktor stok dalam konten bermerek dan iklan di platformnya

Menkominfo Kembali Ingatkan Akan Adanya Ancaman dari Teknologi AI
MediaTek Dimensity 7300 Tingkatkan AI dan Mobile Gaming di Ponsel Lipat
Terobosan! CEO realme Umumkan Kembalinya GT Series dengan Teknologi AI Canggih

XYZonemedia.com – TikTok mengumumkan pengenalan avatar AI generatif. Yakni untuk kreator dan aktor stok dalam konten bermerek dan iklan di platformnya.

Avatar kustom dirancang untuk mewakili kreator atau juru bicara merek, dengan kemampuan untuk menskalakan kemiripan. Serta menciptakan avatar multibahasa, memperluas jangkauan global dan kolaborasi merek.

Selain itu, “Stock Avatars” baru juga diperkenalkan, yang menggunakan aktor berbayar. Yaitu yang dilisensikan untuk penggunaan komersial sebelumnya.

Tujuan dari penggunaan avatar ini adalah untuk memberikan sentuhan personal pada konten bisnis. Yaitu dengan memanfaatkan aktor dari berbagai latar belakang, kebangsaan, dan bahasa.

Namun, peluncuran alat baru ini juga memunculkan kekhawatiran terkait privasi dan penggunaan AI.

Pada tahun lalu, beberapa aktor Hollywood melakukan pemogokan karena kekhawatiran bahwa kemiripan mereka dapat digunakan untuk menciptakan replika AI tanpa izin.

TikTok menegaskan bahwa kreator memiliki kendali penuh atas penggunaan kemiripan mereka dalam avatar AI.

Mereka dapat menentukan tarif, lisensi, dan siapa saja yang boleh menggunakan avatar mereka.

Selain avatar, TikTok juga meluncurkan “AI Dubbing” untuk menerjemahkan konten ke dalam 10 bahasa secara otomatis, membantu kreator dan merek berkomunikasi dengan audiens global.

Peluncuran ini merupakan bagian dari inisiatif “TikTok Symphony”, solusi iklan perusahaan yang didukung oleh AI generatif.

Meskipun TikTok sedang membangun bisnis iklannya, platform ini tetap menghadapi potensi larangan di Amerika Serikat jika perusahaan induknya, ByteDance, tidak berhasil menjual aplikasinya dalam satu tahun mendatang.

COMMENTS

WORDPRESS: 0