Terkuak! Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan Rp131 Triliun

HomeTECHNOLOGY

Terkuak! Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan Rp131 Triliun

XYZonemedia.com - Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban serangan siber. Yaitu menggunakan ransomware jenis Br

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kalah dari Irak, Ketum PSSI Minta Pelatih dan Pemain Timnas Indonesia Lakukan Evaluasi
Usai Diperiksa 10 Jam Sandra Dewi Hanya Beri Simbol Minta Maaf
Pakar Minta Pemerintah Jamin Tanpa Uang Taruhan dalam Gim Online

XYZonemedia.com – Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban serangan siber. Yaitu menggunakan ransomware jenis Branchiper.

Pelaku serangan mengancam untuk memulihkan akses dengan meminta tebusan sebesar USD 8 juta atau sekitar Rp131,3 triliun.

Upaya pemulihan PDNS 2 sedang gencar dilakukan oleh berbagai pihak. Termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kementerian dan lembaga terkait, PT Telkom. Serta mitra penyelenggara lainnya.

Meskipun demikian, layanan pelayanan imigrasi sudah kembali normal untuk pengurusan izin tinggal, visa, dan keperluan lainnya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan bahwa dampak serangan ini sangat luas, mempengaruhi sebanyak 210 instansi baik di tingkat pusat maupun daerah, khususnya terkait dengan layanan imigrasi yang terkait dengan server PDNS.

“Pusat Data Nasional ini digunakan oleh 43 kementerian dan lembaga, sembilan provinsi, 86 kabupaten, dan 24 kota. Karena banyaknya data penting yang tersimpan di dalamnya, pelaku serangan meminta tebusan dengan jumlah yang sangat besar,” ungkap Semuel di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat.

Serangan ini pertama kali terdeteksi melalui laman dark web, di mana data yang terkena dampak tersebar luas. BSSN juga telah melakukan konfirmasi terkait penjualan data di dark web untuk memastikan keabsahan dan potensi kerentanan lebih lanjut.

“Saat ini, koordinasi terus dilakukan baik di dalam negeri maupun internasional untuk menanggapi serangan ini, yang merupakan varian baru dalam ancaman siber,” tambah Semuel.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi situasi ini dengan memprioritaskan keamanan data dan pemulihan sistem yang terkena dampak serangan siber ini.

COMMENTS

WORDPRESS: 0