HomeCEBIZONE

Temu, Aplikasi E-commerce yang Menantang Amazon dan UMKM Indonesia

XYZonemedia.com - Dalam waktu hanya satu tahun, aplikasi e-commerce Temu berhasil menggaet 51 juta pengguna aktif bulanan di AS, mendekati basis p

Ini yang Membuat Muhammadiyah Tarik Dana 15 Triliun dari BSI
Penjualan Mobil Anjlok, Pertanda Krisis Ekonomi?
Kebangkitan dan Kejatuhan Miliarder Tiongkok di Bawah Kepemimpinan Xi Jinping

Temu, Aplikasi E Commerce yang Kontroversial

XYZonemedia.com – Dalam waktu hanya satu tahun, aplikasi e-commerce Temu berhasil menggaet 51 juta pengguna aktif bulanan di AS, mendekati basis pengguna Amazon yang telah dibangun selama beberapa dekade.

Kebangkitan Temu di Pasar E-commerce

Temu mendapatkan tempat di pasar dengan menjual barang murah yang dikirim dari China, seperti jaket seharga $20 atau botol air stainless steel seharga $9. Dengan strategi tersebut, Temu berhasil menjadi pemain besar dalam lanskap e-commerce di AS.

Peningkatan Temu yang pesat mencemaskan banyak pihak di industri e-commerce, terutama bagi perusahaan yang bukan Amazon. Dalam waktu singkat, Temu telah memenuhi media sosial dengan iklan dan menarik perhatian banyak konsumen.

Strategi Iklan dan Pengeluaran Besar-besaran

Temu menghabiskan $1,7 miliar untuk iklan pada tahun 2023, dan diperkirakan akan menghabiskan hampir $3 miliar pada tahun 2024. Dana besar ini berasal dari perusahaan induknya, PDD Holdings, perusahaan e-commerce besar dari China yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahun.

PDD Holdings muncul tiba-tiba di industri e-commerce China yang sudah didominasi oleh Alibaba dan JD.com. Strategi Temu menjual barang murah langsung dari pabrik di China telah terbukti efektif dalam membangun pangsa pasar yang signifikan.

Dampak Terhadap UMKM Indonesia

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut Temu sebagai ancaman serius bagi UMKM lokal Indonesia. Dalam rapat dengar pendapat bersama DPR RI di Senayan awal pekan kemarin, Teten mengungkapkan bahwa metode penjualan langsung dari pabrik ke konsumen yang digunakan Temu membuat harga produk sangat murah dan sulit ditandingi oleh produk lokal.

Menurut Permendag 31 Tahun 2023 Pasal 19 Ayat 2, barang crossborder yang diperjualbelikan harus berharga di atas Rp100.000 per barangnya. Namun, Temu diketahui menjual barang dengan harga jauh di bawah batas yang ditetapkan. Hal ini berpotensi menghilangkan banyak lapangan pekerjaan di sektor distribusi, reseller, dan afiliasi di Indonesia.

Perbedaan Temu dari Kompetitornya

Perusahaan lain seperti Shein dan TikTok juga membuat gebrakan di e-commerce AS, tetapi Temu membedakan dirinya dengan cara yang unik. Temu menggamifikasi pengalaman berbelanja online, memberikan hadiah dan diskon besar untuk menarik konsumen. Strategi ini berhasil menarik lebih banyak pengguna dalam enam bulan dibandingkan Shein dalam delapan tahun.

Menurut riset dari Alliance Bernstein, barang senilai $17 miliar terjual di Temu pada tahun 2023. Hal ini meningkatkan nilai pasar PDD sebesar 74%, sehingga memungkinkan perusahaan ini untuk sejenak melampaui Alibaba sebagai perusahaan e-commerce paling berharga di China.

Aplikasi yang Penuh Kontroversi

Meskipun pertumbuhannya cepat, Temu menghadapi tantangan besar. Ada kekhawatiran tentang kualitas produk dan waktu pengiriman yang lama. Beberapa konsumen melaporkan potongan saldo tanpa sepengetahuan mereka. Selain itu, hubungan Temu dengan China menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan data dan praktik tenaga kerja.

Laporan dari komisi kongres AS pada tahun 2023 menyoroti risiko data, eksploitasi celah perdagangan, dan penggunaan tenaga kerja paksa oleh Temu. Perusahaan menyatakan bahwa mereka terbuka terhadap penyesuaian kebijakan yang sesuai dengan kepentingan konsumen dan berkomitmen pada praktik tenaga kerja yang etis.

Masa Depan Temu di Industri E-commerce

Analisis dari Morgan Stanley menunjukkan bahwa pertumbuhan pesat Temu mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Namun, Temu memiliki dana besar untuk terus menarik pengguna baru, meskipun dengan kerugian per order yang signifikan.

Dengan semua tantangan dan kontroversi yang dihadapi, Temu terus menjadi pemain yang harus diperhitungkan dalam industri e-commerce global. Peningkatan ini memaksa perusahaan lain untuk meningkatkan permainan mereka dan membuat keputusan sulit untuk tetap kompetitif. ***

COMMENTS

WORDPRESS: 0