Skandal Keselamatan: Raksasa Otomotif Jepang Diselidiki atas Manipulasi Data

HomeTECHNOLOGY

Skandal Keselamatan: Raksasa Otomotif Jepang Diselidiki atas Manipulasi Data

XYZonemedia.com - Toyota dan Mazda telah menghentikan pengiriman sejumlah kendaraan pada Senin (3/6/2024) terkait dugaan skandal uji keselamatan di Je

BSSN Luruskan Isu Kebocoran Data INAFIS: Fakta atau Hoaks?
Pusat Data Nasional Alami Gangguan, Ini Kata Menteri Kominfo
Otoritas Perlindungan Data Spanyol Hentikan Fitur Pemilu di Facebook dan Instagram

XYZonemedia.com – Toyota dan Mazda telah menghentikan pengiriman sejumlah kendaraan pada Senin (3/6/2024) terkait dugaan skandal uji keselamatan di Jepang yang semakin meluas.

Kementerian Transportasi Jepang menemukan bahwa para produsen mobil tersebut telah menyerahkan data uji keselamatan yang tidak benar atau dimanipulasi saat mereka mengajukan sertifikasi untuk sejumlah kendaraan. Honda, Suzuki, dan Yamaha Motor juga ditemukan memiliki kejanggalan pada aplikasi sertifikasi.

Pada akhir Januari, Kementerian Transportasi Jepang meminta para produsen kendaraan untuk menyelidiki aplikasi sertifikasi kendaraan menyusul skandal uji keselamatan di unit mobil Toyota Daihatsu yang muncul tahun lalu.

Kementerian tersebut juga akan melakukan inspeksi langsung ke kantor pusat Toyota di Prefektur Aichi pada Selasa (4/6/2024).

Toyota, sebagai produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan volume, mengakui kesalahannya dalam enam pengujian berbeda yang dilakukan pada tahun 2014, 2015, dan 2020. Salah satunya adalah mengukur kerusakan akibat tabrakan hanya di satu sisi kap mesin, padahal seharusnya di kedua sisinya.

“Sebagai orang yang bertanggung jawab atas Toyota Group, saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan, penggemar mobil, dan semua pemangku kepentingan atas masalah yang terjadi di dalam grup. Saya benar-benar minta maaf,” kata Chairman Toyota Akio Toyoda.

Toyota masih menyelidiki masalah terkait efisiensi bahan bakar kendaraan dan emisi, dengan target penyelesaian pemeriksaan pada akhir Juni.

Sementara Mazda, melalui pernyataan, mengatakan telah menangguhkan pengiriman beberapa model sejak pekan lalu setelah menemukan sejumlah pekerja memodifikasi hasil tes perangkat lunak kontrol mesin.

Skandal ini menjadi titik yang menyakitkan bagi pemerintah Jepang, yang telah mendapat pujian atas reformasi perusahaannya.

COMMENTS

WORDPRESS: 0