Pengembangan 2 Juta Mobil Listrik Ditargetkan Pemerintah hingga Tahun 2030

HomeTECHNOLOGY

Pengembangan 2 Juta Mobil Listrik Ditargetkan Pemerintah hingga Tahun 2030

XYZonemedia.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan listrik roda d

Perkuat Industri Kendaraan Listrik, Periklindo Kerja Sama dengan Industri China
Misi Elektrifikasi: NETA Targetkan Menjual 10 Ribu Mobil Listrik di Tahun Ini
Mobil Listrik Ini Raih Gelar Terlaris di Dunia Sepanjang 2023

XYZonemedia.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.

Target ini diharapkan bisa menghasilkan penghematan energi sebesar 29,79 juta Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan mengurangi emisi gas buang hingga 7,23 juta ton CO2.

“Target tersebut merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan pengembangan ekosistemnya. Serta akselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, yang dikutip pada hari ini, Jumat (24/5/2024).

Agus menegaskan bahwa Indonesia serius dalam upaya mengembangkan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik. Mulai dari hulu hingga hilir, mengingat potensi nikel yang besar di Indonesia mendukung pengembangan industri ini.

“Saat ini, pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah berjalan.

Proyek-proyek berikutnya yang perlu dilaksanakan dan dipromosikan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai.

Selain itu, industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada,” tambahnya.

Agus merinci bahwa di Indonesia terdapat sembilan perusahaan yang mengolah bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat, bahan utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Dari sembilan perusahaan tersebut, empat sudah beroperasi, tiga sedang dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam tahap studi kelayakan.

“Industri baterai kendaraan listrik roda empat di Karawang telah beroperasi dengan kapasitas 10 GWh bulan ini,” tandasnya.

Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur pengisian daya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.

Pada April 2024, jumlah total stasiun pengisian daya mencapai 1.566 unit, sementara unit baterai swap sebanyak 1.772 unit.

Pemerintah menargetkan untuk menambah hingga 48.118 unit stasiun pengisian daya dan 196.179 unit stasiun swap pada 2030.

Untuk mencapai target ini, Agus menekankan perlunya kolaborasi dari berbagai pihak. Termasuk pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan mitra internasional.

COMMENTS

WORDPRESS: 0