HomeCEBIZONE

Pemerintah dan Bank Indonesia Siap Mengawal Stabilitas Ekonomi di Tengah Transisi Politik

XYZonemedia.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani (20/6) mengumumkan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia akan terus ber

Bank of Japan Naikkan Suku Bunga Juli Jika Data Ekonomi Mendukung
Tarif Ekspor Kendaraan Listrik: Uni Eropa dan China Berseteru
Temu, Aplikasi E-commerce yang Menantang Amazon dan UMKM Indonesia

Konferensi Pers Menteri Keuangan dan Gubernur BI (Foto: IG @smindrawati)

XYZonemedia.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani (20/6) mengumumkan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia akan terus berkoordinasi untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global dan transisi politik.

Koordinasi dengan Pemerintah Baru

Pemerintah saat ini akan terus berkoordinasi dengan pemerintahan baru yang akan datang untuk memastikan seluruh aspek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dikelola dengan baik. “Kami sudah mulai melakukan penghitungan dan persiapan, termasuk pembahasan dengan DPR untuk APBN 2025,” ujar Sri Mulyani. Hal ini dilakukan untuk memastikan fiskal yang prudent, hati-hati, dan tetap berkelanjutan.

Pembahasan APBN 2025 dengan DPR

Pembahasan APBN 2025 terus dilakukan dengan DPR, khususnya Komisi XI. Beberapa asumsi makro yang telah disepakati termasuk pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1% hingga 5,5%, inflasi 1,5% hingga 3,5%. Sedangkan nilai tukar antara Rp15.300 hingga Rp15.900 per dolar AS. Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tahun depan diperkirakan berada di kisaran 6,9% hingga 7,2%.

Harga Minyak dan Lifting Minyak

Komisi VII juga telah menyepakati asumsi harga minyak di kisaran 80 hingga 85 dolar AS per barel, dengan target lifting minyak sebesar 600 hingga 605 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 1,03 juta hingga 1,47 juta barel ekuivalen minyak per hari.

Defisit APBN 2025

Defisit APBN 2025 diharapkan berada dalam range 2,21% hingga 2,8%. “Ini memberi range yang lebih lebar dan kita akan mampu untuk tetap menjaga fiskal yang prudent dan sustainable,” tambah Sri Mulyani. Hal ini penting untuk memastikan APBN tetap menjadi instrumen yang digunakan secara hati-hati bagi pemerintahan siapa saja ke depan.

Koordinasi dengan Tim Pemerintahan Baru

Selain itu, koordinasi dengan timnya Prabowo Subianto juga akan dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan anggaran dan mekanisme pelaksanaan program-program pemerintahan baru. “Kami akan terus berkoordinasi dengan tim Pak Prabowo untuk bisa mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan anggaran maupun mekanisme dari pelaksanaan program-program tersebut,” jelas Sri Mulyani.

Pesan untuk Pemerintahan Baru

Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN akan tetap dijaga secara hati-hati karena merupakan instrumen yang sangat penting bagi pemerintahan mendatang. Defisit akan dijaga di bawah 3% dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terkontrol. Ini penting untuk menjaga fondasi stabilitas bagi pemerintahan baru.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan APBN, memastikan bahwa instrumen ini dapat digunakan secara sustainable oleh pemerintahan mendatang. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar dan perekonomian secara keseluruhan, di tengah tantangan global dan dinamika politik yang tinggi.

Stabilitas Ekonomi dalam Transisi Politik

Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pemerintahan baru, diharapkan stabilitas ekonomi dapat terus terjaga. Pembahasan APBN 2025 yang detail dan komprehensif menjadi langkah penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inflasi yang terkendali, dan nilai tukar yang stabil.

Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berkoordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan bahwa APBN menjadi instrumen yang efektif dan efisien dalam mendukung program-program pemerintah mendatang.

Dalam kesimpulannya, Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga fiskal yang prudent dan sustainable untuk mendukung stabilitas ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika global dan transisi politik yang sedang terjadi. ***

COMMENTS

WORDPRESS: 0