Mengenal Kerak Telor, Panganan Legendaris Khas Jakarta

HomePILIHAN_REDAKSI

Mengenal Kerak Telor, Panganan Legendaris Khas Jakarta

XYZonemedia.com - Kerak telor adalah panganan atau makanan khas Betawi yang masih bisa dijumpai hingga saat ini. Terutama di pinggir-pinggir jalan di

Profil Bruno Mars yang Akan Menggelar Konser di Jakarta
Membongkar Lany, Grup Band Amerika Gelar Konser di Indonesia
Antusiasme Tinggi, KAI Daop 1 Layani 115 Ribu Penumpang Selama Libur Kenaikan Yesus Kristus

XYZonemedia.com – Kerak telor adalah panganan atau makanan khas Betawi yang masih bisa dijumpai hingga saat ini. Terutama di pinggir-pinggir jalan di berbagai sudut kota Jakarta.

Makanan tradisional ini semakin mudah ditemukan saat perayaan HUT DKI Jakarta, seperti yang terlihat di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ).

“Saya sudah berdagang kerak telor sejak tahun 1986. Dulu saat PRJ dirayakan di Monas, saya sudah dagang di sana,” ujar Indra, salah satu pedagang kerak telor di PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat.

Indra menjelaskan bahwa sejak awal berjualan, bahan-bahan untuk membuat kerak telor tidak mengalami perubahan.

“Yang beda sekarang cuma bungkusnya, kalau dulu dibungkus daun pisang sekarang cukup pakai kertas nasi saja,” ujarnya.

Kerak telor dibuat dari beras ketan putih yang dicampur dengan kelapa, telur ayam atau bebek, dan ebi yang sudah disangrai.

Hidangan ini kemudian ditambah taburan bawang goreng dan serundeng di atasnya.

Keistimewaan dari kerak telor terletak pada cara memasaknya yang masih tradisional, yaitu menggunakan tungku dari tanah liat dan arang kayu.

“Memasak kerak telor harus menggunakan arang. Kalau pakai kompor rasanya jadi beda,” tambah Indra.

Kerak telor sudah digemari oleh masyarakat dari dulu hingga kini. Zidan, seorang warga Jakarta, mengungkapkan kecintaannya pada hidangan ini.

“Saya dulu pertama kali mencoba makan kerak telor di dekat rumah. Yang membuat saya suka dari kerak telor adalah rasanya yang khas dan gurih,” tandasnya.

Kerak telor tetap menjadi salah satu ikon kuliner Jakarta yang tidak hanya memanjakan lidah. Tetapi juga membawa nostalgia akan tradisi dan budaya Betawi yang kental.

Para pedagang seperti Indra terus menjaga warisan kuliner ini dengan tetap mempertahankan cara-cara tradisional dalam proses pembuatannya.

COMMENTS

WORDPRESS: 0