Kunci Pemulihan PDNS 2 Akan Diberikan Brain Cipher Secara Gratis, INI Kata Data Analyst

HomeTECHNOLOGY

Kunci Pemulihan PDNS 2 Akan Diberikan Brain Cipher Secara Gratis, INI Kata Data Analyst

XYZonemedia.com - Kelompok peretas Brain Chiper baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memberikan "kunci". Yakni untuk membebaskan Pusat Data Nasiona

Xiaomi MIX Fold 4 dan MIX Flip Akan Dilengkapi Fitur Komunikasi Satelit
Tokoh Bisnis Tenologi Dunia, Bill Gates Akan Rilis Memoar Tahun Depan
Menkominfo Kembali Ingatkan Akan Adanya Ancaman dari Teknologi AI

XYZonemedia.com – Kelompok peretas Brain Chiper baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memberikan “kunci”. Yakni untuk membebaskan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terenkripsi oleh ransomware secara gratis.

Meskipun terlihat seperti tindakan baik, banyak yang merasa curiga dengan langkah tersebut, termasuk Data Analis Ridho Rahmadi.

Menurut Ridho Rahmadi, pengumuman Brain Chiper ini terasa janggal dan bertolak belakang dengan pola perilaku mereka sebelumnya. Yaitu yang selalu meminta tebusan dari target serangan mereka.

Dalam unggahan videonya di akun X pribadinya pada Selasa (2/7/2024), Ridho mengungkapkan ada dua kemungkinan. Yakni yang dapat menjelaskan perubahan sikap kelompok peretas ini.

Kemungkinan pertama, menurut Ridho, adalah bahwa Brain Chiper mungkin telah menerima tebusan atau bayaran dari kelompok tertentu. Yaitu dengan syarat mereka mengumumkan kepada publik. Bahwa mereka akan memberikan kunci secara gratis.

“Mengapa sekarang tiba-tiba mereka malah berbalik ingin memberikan kunci secara gratis. Melupakan tebusan USD8 juta, dan juga bahkan mempersilakan donasi,” ujar Ridho.

Kemungkinan kedua adalah bahwa sebagian data yang telah mereka kunci tersebut mungkin sudah dihilangkan. Atau tidak dapat dibuka dengan kunci yang mereka berikan.

“Jika kemungkinan pertama dan kedua itu benar. Maka ini akan mengkonfirmasi bahwa serangan yang dilakukan Brain Chiper kemarin adalah sebuah pesanan. Yaitu oleh kelompok tertentu yang menargetkan data-data penting,” jelas Ridho.

Ridho mencurigai bahwa kelompok yang memesan serangan ini adalah “kelompok elit” dengan profil tinggi, kekuatan politik. Serta finansial yang kuat.

Kelompok ini, menurutnya, tidak melibatkan institusi resmi seperti Kominfo, BSSN, atau Telkom secara langsung. Melainkan memanfaatkan kelemahan dalam sistem PDN. Serta bekerja sama dengan broker dari dalam untuk membuka akses menuju sistem tersebut.

“Mereka memanfaatkan kerapuhan dan kelemahan dari sistem PDN dan mencari broker dari dalam untuk membuka akses menuju sistem PDN. Sehingga kita kemarin saksikan sendiri bagaimana bingungnya dan saling lempar tanggung jawab antara Kominfo, BSSN, Telkom, dan lain-lain, dalam mitigasi tumbangnya PDN,” tuturnya.

Ridho juga menambahkan bahwa kelompok ini mungkin meminta Brain Chiper untuk membuat drama yang seolah-olah berbaik hati kepada pemerintah Indonesia dalam upaya memperkuat keamanan siber mereka.

“Kelompok elit ini bergerak dalam senyap. Mereka menyuap broker dari dalam untuk membuka pintu menuju sistem PDN, kemudian meminta Brain Chiper untuk masuk dan mengunci data menggunakan Lock Bit 3.0. Setelah mereka berhasil mengamankan data-data tersebut, kini mereka memainkan skenario ‘happy ending’ dengan meminta Brain Chiper mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan memberikan kunci (deskripsi) secara gratis,” ungkapnya.

Situasi ini telah menyebabkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab di antara pihak-pihak terkait, seperti yang terlihat dalam rapat bersama Komisi I DPR RI.

Ridho mengakhiri dengan peringatan bahwa tindakan ini bisa jadi adalah bagian dari skenario yang lebih besar yang melibatkan kelompok elit tertentu yang berusaha menjaga data-data penting tetap tersembunyi.

COMMENTS

WORDPRESS: 0