Kisruh Pembatalan Penerbangan oleh Air India Express: Konsekuensi dan Kontroversi

HomeTRAVEL

Kisruh Pembatalan Penerbangan oleh Air India Express: Konsekuensi dan Kontroversi

XYZonemedia.com - Pada Rabu, 8 Mei lalu 2024, lebih dari 90 penerbangan Air India Express dibatalkan menyusul cuti sakit mendadak yang diambil oleh se

UPKPBB Setu Babakan Latih Masyarakat Bikin Pantun Betawi untuk Merayakan HUT Jakarta ke-497
Menemukan Manfaat Traveling: Kenikmatan Kesehatan Mental dan Fisik Tak Terhingga
Liburan Long Weekend ini Mau Kemana? Ragunan Bisa jadi Alternatif Inilah Harga Tiket dan Cara Belinya.

XYZonemedia.com – Pada Rabu, 8 Mei lalu 2024, lebih dari 90 penerbangan Air India Express dibatalkan menyusul cuti sakit mendadak yang diambil oleh sekitar 300 awak kabin pada malam sebelumnya.

Situasi ini memaksa maskapai untuk membatasi penerbangan selanjutnya, mengakibatkan ketidaknyamanan signifikan bagi penumpang.

Banyak penumpang yang kecewa, mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang dampak langsung pembatalan tersebut terhadap rencana perjalanan dan komitmen profesional mereka, termasuk risiko kehilangan pekerjaan dan masalah visa.

Protes Massal Mengguncang Operasional Air India Express

Maskapai penerbangan India, Air India Express, terpaksa membatalkan puluhan penerbangan akibat aksi protes dengan cuti sakit massal yang dilakukan oleh ratusan kru. Kejadian ini mengakibatkan gangguan besar dalam jadwal penerbangan dan ketidaknyamanan bagi penumpang.

Pada Kamis (9/5/2024), Air India Express membatalkan 85 penerbangan setelah sebelumnya menghentikan 70 penerbangan sehari sebelumnya.

Baca juga : Kasus Dugaan Pemerasan oleh Mantan Ketua KPK Firli Bahuri Masih Berlanjut

Dalam dua hari, maskapai ini terpaksa membatalkan lebih dari 150 penerbangan akibat 300 anggota awak yang tidak masuk kerja dan tidak dapat dihubungi. Maskapai murah ini dijalankan oleh divisi dari Air India, yang telah dijual kepada konglomerat Tata Group pada tahun 2022.

Air India Express mengoperasikan lebih dari 2.500 penerbangan seminggu di 31 bandara domestik dan 14 bandara internasional. Beberapa layanan internasional yang terkena dampak antara lain penerbangan ke Sharjah, Abu Dhabi, Bahrain, Dammam, dan Muscat.

Pemutusan Hubungan Kerja dan Dampak Finansial

Maskapai ini juga memutuskan untuk memecat sedikitnya 30 anggota awak sebagai tanggapan terhadap aksi cuti sakit massal tersebut.

Dalam surat pemutusan hubungan kerja, maskapai menyatakan bahwa tindakan awak tersebut tidak terencana dan tanpa alasan yang dapat dibenarkan, sehingga menyebabkan gangguan besar pada jadwal penerbangan dan ketidaknyamanan luar biasa bagi penumpang.

“Sejumlah besar penerbangan harus dibatalkan sehingga mengganggu seluruh jadwal, yang menyebabkan ketidaknyamanan luar biasa bagi para penumpang terhormat perusahaan,” bunyi surat yang dibuat oleh Air India Express tersebut.

Baca juga : Cronyet: Croissant Penyet yang Bikin Ngiler!

Air India Express juga menuduh bahwa tindakan awaknya subversif terhadap kepentingan publik dan menyebabkan rasa malu, kerusakan reputasi yang parah, serta kerugian finansial yang serius bagi perusahaan.

Aksi cuti sakit massal ini diketahui sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan, termasuk selisih gaji, promosi, dan beban kerja akibat rencana Tata untuk menggabungkan AIX Connect dengan Air India Express.

Respons Air India Express dan Upaya Mengatasi Situasi

Juru bicara Air India Express menyatakan komitmennya untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang di tengah situasi yang tidak terduga. “Kami telah mengerahkan semua sumber daya dan Air India akan mendukung kami dengan mengoperasikan 20 rute kami,” kata juru bicara maskapai tersebut.

Maskapai tersebut juga menyarankan pelanggan untuk memeriksa apakah penerbangan mereka terpengaruh sebelum berangkat ke bandara. Pada Kamis (10/5/2024), maskapai ini mengoperasikan 292 penerbangan dengan bantuan dari Air India.

Baca juga :

“Jika penerbangan mereka dibatalkan, atau ditunda lebih dari tiga jam, mereka dapat memilih pengembalian uang penuh atau menjadwal ulang ke tanggal berikutnya tanpa biaya apa pun,” kata Air India Express.

Para kru mengeluhkan pemotongan gaji sebesar 20 persen dan pembatalan berbagai tunjangan, termasuk tunjangan perumahan dan tunjangan alat rias. Mereka juga menyebutkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini melanggar hukum karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Badan pengawas mengatakan kru wajib beristirahat selama delapan jam tanpa gangguan sebelum penerbangan. Tapi kami akan melakukan penerbangan lain dalam waktu 12 jam,” keluh salah satu kru yang telah bekerja di maskapai tersebut selama 19 tahun.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0