Kehadiran Starlink Dinilai CISSReC Akan Jadi Ancaman Kedaulatan Digital Indonesia

HomeTECHNOLOGY

Kehadiran Starlink Dinilai CISSReC Akan Jadi Ancaman Kedaulatan Digital Indonesia

XYZonemedia.com - Elon Musk, pendiri Tesla dan Starlink, baru-baru ini mengunjungi Bali untuk meresmikan operasional layanan internet satelit Starlink

Parlemen Inggris Setujui RUU yang Mengatur Persaingan di Pasar Digital
Kemenkominfo Beraksi Melawan Konten Negatif demi Keamanan Ruang Digital
Rendahnya Literasi Digital dan Keuangan Jadi Penyebab Maraknya Judi Online

XYZonemedia.com – Elon Musk, pendiri Tesla dan Starlink, baru-baru ini mengunjungi Bali untuk meresmikan operasional layanan internet satelit Starlink di Indonesia.

Acara peresmian ini diadakan di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar Timur, dan turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta beberapa pejabat tinggi negara.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, menekankan betapa pentingnya teknologi ini, terutama bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau.

“Penggunaan satelit untuk internet memberikan dampak positif besar, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” ujarnya.

“Dengan Starlink, lokasi-lokasi yang sebelumnya tanpa akses internet seperti puncak gunung atau tengah hutan kini dapat terhubung dengan dunia luar,” tambahnya.

Menteri Kesehatan mengungkapkan bahwa dari 10.000 puskesmas di Indonesia, 2.700 di antaranya memiliki koneksi internet yang buruk dan 700 lainnya belum terhubung sama sekali.

“Starlink akan menjadi pengubah permainan, terutama dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah terisolasi,” katanya.

Selain kesehatan, sektor pendidikan dan ekonomi digital juga diharapkan mendapatkan manfaat besar.

“Banyak sekolah di daerah terpencil yang akan merasakan perubahan signifikan. Akses ke sumber belajar online akan mendemokratisasi pendidikan,” jelas Menteri Kesehatan.

Layanan ini juga membuka peluang baru bagi perdagangan elektronik di daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.

Namun, tidak semua sambutan terhadap Starlink bersifat positif.

Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai kedaulatan digital, karena NOC (Network Operations Center) Starlink untuk Indonesia masih dikelola dari luar negeri.

“Meskipun ini umum dalam fase awal, kehadiran NOC di Indonesia akan mempermudah kolaborasi dengan pemerintah. Terutama dalam upaya pemberantasan kegiatan ilegal seperti judi dan pornografi,” kata Pratama.

Kerja sama Starlink dengan penyedia jaringan akses lokal (NAP) juga menjadi titik terang.

“Ini menunjukkan komitmen Starlink untuk mematuhi regulasi lokal dan meningkatkan keamanan nasional,” ujar Pratama.

Namun, ia menambahkan bahwa penting untuk memastikan infrastruktur kritikal seperti di sektor kesehatan dan keamanan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi asing.

Pemerintah diharapkan memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa operasional Starlink di Indonesia tidak hanya mendukung inovasi. Tetapi juga mempertahankan kedaulatan digital.

Pengalaman internasional menunjukkan potensi risiko yang dapat terjadi jika terlalu bergantung pada satu penyedia layanan asing, seperti yang terjadi di Ukraina pada tahun 2022.

Pratama mengakhiri dengan menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman siber dan menjaga kemandirian dalam infrastruktur digital.

“Kedaulatan digital harus dijaga, seiring dengan pemanfaatan teknologi yang membawa banyak manfaat ini,” tandasnya.

COMMENTS

WORDPRESS: 0