HomeUncategorized

Israel Bunuh Lebih dari 34.800 Rakyat Palestina dan 15 Ribu Diantaranya Anak-anak

XYZonemedia.com - Pernyataan terkini dari otoritas di Jalur Gaza mencatat Israel telah membunuh rakyat Palestina lebih dari 34.800 orang, 15.000 d

Viral! Gambar ‘All Eyes on Rafah’ Ternyata Karya AI, Simak Pendapat Pakar
Serangan Darat Tentara Israel Perburuk Kondisi Warga Gaza
Israel Klaim Kuasai Gerbang Perbatasan Rafah Setelah Lancarkan Serangan Darat
palestina anak hosny salah pixabay

Israel bantai lebih dari 15 ribu nyawa anak-anak tak berdosa Palestina. (Foto:palestina anak hosny salah pixabay)

XYZonemedia.com – Pernyataan terkini dari otoritas di Jalur Gaza mencatat Israel telah membunuh rakyat Palestina lebih dari 34.800 orang, 15.000 diantaranya adalah anak-anak yang  telah kehilangan nyawa mereka sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023.

Data ini menunjukkan dampak tragis dari konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

“15.002 anak meninggal (di Jalur Gaza)… 17.000 anak hidup tanpa orang tua,” tulis pernyataan yang dikutip dari Antara, dan dipublikasikan kantor pers otoritas Gaza pada Rabu (8/5).

Kelompok perlawanan Palestina Hamas Pada 7 Oktober 2023melakukan serangan roket besar-besaran terhadap Israel pada tanggal tersebut, yang menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Baca Juga : Jokowi Ucapkan Selamat Hari Kenaikan Yesus Kristus dengan Harapan Persatuan dan Kasih

Sekitar 1.200 warga Israel tewas akibat hantaman roket Hamas dan sekitar 240 orang lainnya disandera selama serangan berlangsung.

Operasi militer Israel sebagai respons atas serangan tersebut telah berlangsung, dengan fokus pada invasi darat di Gaza.

Namun, dampaknya terasa sangat besar, dengan lebih dari 34.800 warga Palestina terbunuh sejauh ini, menurut otoritas setempat. Selain itu, lebih dari 100 orang masih ditahan sebagai sandera oleh Hamas di Gaza.

Kesedihan dan keputusasaan semakin mendalam dengan situasi pengungsian yang meluas. Lebih dari satu juta orang diperkirakan mengungsi, terutama di Kota Rafah, di mana operasi militer Israel baru-baru ini dilaporkan terjadi.

Baca Juga : 3 Tanaman Indoor yang Baik Untuk Kesehatan dan Ketenangan di Rumah

Meskipun perjanjian gencatan senjata telah diusulkan oleh Mesir dan Qatar, keputusan untuk melanjutkan serangan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti yang terjadi di Kota Rafah, menunjukkan ketegangan yang masih berlangsung dalam konflik ini.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan dan pendapat terkait konflik Israel-Palestina bisa sangat beragam, dan berbagai faktor kontekstual harus dipertimbangkan dalam memahami dinamika kompleks di wilayah tersebut.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0