Indonesia Gunakan Metode UNESCO untuk Kumpulkan Data Pemanfaatan AI Nasional

HomeTECHNOLOGY

Indonesia Gunakan Metode UNESCO untuk Kumpulkan Data Pemanfaatan AI Nasional

XYZonemedia.com - Indonesia secara resmi mulai mengumpulkan data pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) nasional menggunakan metodologi asesmen

AI Diprediksi Bakal ‘Kelaparan’ Naskah pada 2032 Akibat Kurangnya Data Manusia
Apple Tunda Peluncuran 3 Fitur AI Baru di Eropa Akibat Regulasi Ketat
Inovasi Terbaru! Meta Luncurkan Uji Coba Chatbot AI Karya Pengguna di Instagram

XYZonemedia.com – Indonesia secara resmi mulai mengumpulkan data pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) nasional menggunakan metodologi asesmen kesiapan (Readiness Assessment Methodology/RAM) yang direkomendasikan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, kuesioner terkait pemanfaatan AI akan dikumpulkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan, termasuk wawancara dengan pemangku kepentingan dan ekosistem AI.

“Readiness Assessment Methodology ini dibuat oleh UNESCO untuk membantu negara-negara menilai kesiapan mereka dalam mengadopsi standar etik yang telah ditetapkan secara global,” ujar Nezar setelah menghadiri peluncuran Indonesia’s RAM AI di Jakarta Pusat.

Wamenkominfo menjelaskan bahwa dari kegiatan tersebut, pemanfaatan AI akan dinilai dari aspek sosial, ekonomi, teknologi, serta regulasi yang ada dan kesiapan masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa RAM AI di Indonesia awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada bulan Juni, namun dipercepat menjadi Senin, 27 Mei 2024, agar pemerintah dapat melakukan tahap finalisasi pada September.

“Kami umumkan hari ini dan kami harapkan bisa selesai pada September nanti. Ini termasuk ‘fast track’. Biasanya, RAM berlangsung selama enam bulan. Kami dan UNESCO memiliki komitmen untuk menyelesaikannya pada bulan September,” kata Nezar.

Nezar optimistis melihat implementasi AI yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir di berbagai sektor industri di Indonesia.

“Misalnya, di media penyiaran, ada stasiun televisi berita yang menggunakan AI generatif untuk membacakan berita,” kata Nezar.

Menurutnya, pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap adopsi teknologi terbaru ini dengan melakukan kajian lebih lanjut.

“Saya kira diskusinya masih terus berlanjut. Satu model bisnis sedang dicari untuk bagaimana mengadopsi AI dan bisa mengoptimalkan pekerjaan jurnalistik tanpa menghasilkan misinformasi dan disinformasi,” tambah Nezar.

Selain Indonesia, sebanyak 139 negara anggota UNESCO telah mengadopsi dan berkomitmen untuk mengimplementasikan RAM AI UNESCO.

Inisiatif ini memberikan dukungan kepada negara-negara anggota UNESCO untuk mengukur kesiapan penerapan AI secara etis dan bertanggung jawab demi kepentingan seluruh warga negara.

COMMENTS

WORDPRESS: 0