Gempa Garut M 6,5 Guncang Jakarta Hingga Jawa Timur, Ini Penjelasan BMKG

HomeUncategorized

Gempa Garut M 6,5 Guncang Jakarta Hingga Jawa Timur, Ini Penjelasan BMKG

XYZonemedia.com - Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29.47 WIB, peristiwa gempa terjadi di perairan selatan Jawa Barat, dengan jarak sekitar 156 km arah barat

Pagi Buta Nekat Rampas HP Milik  Bocah, Dua Jambret Diringkus Warga Kayu Putih
Shiloh Jolie Tega Buang Nama Belakangnya, Begini Respon Brad Pitt
Tiga Pemuda Ditangkap Polisi Karena Pemerasan Melalui Aplikasi Michat

XYZonemedia.com – Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29.47 WIB, peristiwa gempa terjadi di perairan selatan Jawa Barat, dengan jarak sekitar 156 km arah barat daya dari Kabupaten Garut.  Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  gempa tersebut tidak berpotensi tsunami

Meskipun guncangan gempa tersebut tidak hanya dirasakan oleh warga di sekitar episenternya, namun juga mencapai hingga ke kawasan Jakarta dan Jawa Timur.

Ricky Nehemia Adam (40) seorang warga di komplek perumahan Bintaro, Jakarta Selatan, mengaku sangat merasakan guncangan akibat gempa tersebut. “Saya merasakan kok goyang-goyang, eh ternyata gempa bumi terasa sekitar pukul 23.30 WIB. Semua orang di rumah langsung pada keluar.” ujar Ricky.

Guncangan tersebut memaksa sebagian masyarakat di Jakarta untuk keluar rumah, apartemen dan berkumpul di tepi jalan, mencari keamanan dan kenyamanan di tengah kecemasan.

Guncangan gempa juga turut dirasakan o;eh warga Cianjur, Jawa Barat. “Tadi lagi duduk di rumah, kok lihat gelas bergetar, wah gempa nih. Saya langsung lari keluar, padahal lagi asik ngopi,” ujar Cecep Mahmud (47) , warga Cianjur Selatan.

Menurut Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, gempa tektonik dengan kekuatan M 6,5 tersebut tidak berpotensi tsunami. Episenternya berada di koordinat 8,39° LS 107,11° BT, di laut dengan jarak 156 km arah barat daya dari Kabupaten Garut, pada kedalaman 70 km.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelas Daryono dalam keterangannya.

Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat, atau yang lebih dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).

Selain dirasakan di daerah sekitar episenter, gempa ini juga terasa di beberapa daerah lainnya. Skala intensitas guncangan beragam, mulai dari IV MMI di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya, III-IV MMI di Bandung dan Garut, hingga III MMI di Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap, dan Purwokerto. Guncangan bahkan dirasakan hingga di Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, dan Malang dengan skala intensitas II MMI.

Meskipun gempa ini tidak berpotensi tsunami, hasil pemodelan menunjukkan bahwa dampaknya cukup signifikan. Namun, hingga pukul 23.55 WIB, BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).***

 

 

 

 

 

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0