Gawat! Peneliti Ramalkan Masa Depan Bumi Tak Layak Huni Bagi Manusia

HomeTECHNOLOGY

Gawat! Peneliti Ramalkan Masa Depan Bumi Tak Layak Huni Bagi Manusia

XYZonemedia.com - Planet Bumi telah ada selama sekitar 4,5 miliar tahun dan telah mengalami banyak perubahan selama rentang waktu tersebut. Awalnya

Pemegang Saham Tuntut Bos Tesla Elon Musk Karena Lebih Prioritaskan xAI
Tips dan Trik Efektif Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak
ATSI Sebut Starlink Bisa Rugikan Industri Telekomunikasi Nasional Triliunan Rupiah

XYZonemedia.com – Planet Bumi telah ada selama sekitar 4,5 miliar tahun dan telah mengalami banyak perubahan selama rentang waktu tersebut.

Awalnya, Bumi adalah bola magma cair yang berputar. Seiring waktu, planet ini mendingin dan membentuk beberapa lempeng tektonik kecil.

Beberapa miliar tahun kemudian, planet ini dipenuhi berbagai formasi benua super dan beragam kehidupan.

Namun, secara kosmologis, usia Bumi masih tergolong muda. Kita baru saja melewati sepertiga masa pakainya, dan masih banyak perubahan yang akan terjadi di masa depan.

Sayangnya, kemungkinan besar kita tidak akan mampu bertahan dari perubahan besar yang mungkin terjadi.

Menurut penelitian yang diterbitkan tahun lalu, yang menggunakan superkomputer untuk memodelkan iklim selama 250 juta tahun ke depan.

Dunia di masa depan akan kembali didominasi oleh satu benua super dan hampir tidak dapat dihuni oleh mamalia mana pun.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim dan geologis yang ekstrem akan membuat kondisi di Bumi sangat berbeda dari sekarang. Itu menjadikannya lingkungan yang sangat menantang untuk kehidupan seperti yang kita kenal.

“Prospek di masa depan tampak sangat suram,” tegas Alexander Farnsworth, Peneliti Senior di Cabot Institute for the Environment di Universitas Bristol. Dan juga penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan, seeprti yang dilansir dari IFL Science.

“Tingkat karbon dioksida bisa dua kali lipat dari tingkat saat ini,” jelasnya.

“Karena Matahari juga diperkirakan akan memancarkan radiasi sekitar 2,5 persen lebih banyak dan benua super ini. Terutama terletak di daerah tropis yang panas dan lembab, sebagian besar planet ini mungkin menghadapi suhu antara 40 hingga 70 °C,” tambahnya.

Menurut Farnsworth, superbenua baru, yang dikenal sebagai Pangea Ultima mengacu pada superbenua kuno Pangea, akan menciptakan tiga bencana.

Dunia tidak hanya akan menghadapi 50 persen lebih banyak CO2 di atmosfer dibandingkan tingkat saat ini. Tetapi Matahari juga akan menjadi lebih panas dibandingkan saat ini.

COMMENTS

WORDPRESS: 0