Elon Musk dan Ilmuwan AI Meta Bertukar Sindiran di Media Sosial, Ini Pemicunya

HomeUncategorized

Elon Musk dan Ilmuwan AI Meta Bertukar Sindiran di Media Sosial, Ini Pemicunya

XYZonemedia.com - Elon Musk, miliarder pemilik sejumlah perusahaan teknologi, dan Kepala Ilmuwan AI Meta, Yann LeCun, baru-baru ini terlibat dalam per

Ancaman Kecerdasan Buatan: Apakah Kita Menghadapi Kepunahan?
Apple Tunda Peluncuran 3 Fitur AI Baru di Eropa Akibat Regulasi Ketat
Indonesia Pionirkan Tata Kelola AI Berbasis Transfer Teknologi dan Ilmu

XYZonemedia.com – Elon Musk, miliarder pemilik sejumlah perusahaan teknologi, dan Kepala Ilmuwan AI Meta, Yann LeCun, baru-baru ini terlibat dalam perdebatan sengit di media sosial.

Perdebatan dimulai ketika Musk memposting lowongan pekerjaan untuk posisi di xAI, dengan menekankan pentingnya pencarian kebenaran yang ketat.

LeCun menanggapi postingan tersebut secara sarkastis, menyindir Musk atas penyebaran teori konspirasi di platform media sosialnya sendiri.

“[Musk] mengaku menginginkan ‘pengejaran kebenaran yang seketat mungkin’. Tetapi ia menyebarkan teori konspirasi gila-gilaan di platform sosialnya sendiri,” tulis LeCun.

LeCun juga mengejek klaim Musk tentang AI dan menyoroti pendekatan politik dan hype-nya.

“Saya suka mobilnya, roketnya, panel suryanya, dan jaringan satelitnya. Saya sangat tidak menyukai politiknya yang penuh dendam, teori konspirasi, dan hype-nya.” lanjut LeCun.

Musk kemudian menimpali dengan menanyakan penelitian terbaru yang telah dilakukan LeCun. Hal itu terkait klaim sebelumnya bahwa ia adalah seorang ilmuwan bukan pebisnis.

LeCun pun membalas dengan menautkan halaman Google Cendekia miliknya yang berisi lebih dari 80 makalah teknis yang telah diterbitkan sejak Januari 2022.

Hal itu untuk menunjukkan bahwa betapa banyak kontribusinya dalam bidang kecerdasan buatan.

Mengutip The Forbes, Yann LeCun dikenal atas karyanya dalam convolutional neural networks (CNN) dan sebagai salah satu pendiri jaringan convolutional.

Ia juga merupakan penerima Turing Award 2018, bersama dengan Yoshua Bengio dan Geoffrey Hinton, atas kontribusi mereka dalam deep learning.

Musk kemudian kembali menyenggol Meta, perusahaan di balik WhatsApp, dengan mengklaim bahwa aplikasi tersebut mengirimkan data pengguna setiap malam.

Namun, CEO WhatsApp, Will Cathcart, membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa perusahaan sangat serius dalam menjaga keamanan aplikasinya.

“Banyak yang telah mengatakan hal ini, namun patut diulangi: ini tidak benar,” tulis CEO WhatsApp, Will Cathcart.

COMMENTS

WORDPRESS: 0