HomeENTERTAINTMENT

Avenged Sevenfold Band Heavy Metal yang akan Manggung di Jakarta

XYZonemedia.com - Avenged Sevenfold, yang sering disingkat A7X, telah menarik perhatian dunia musik dengan kisah dan prestasi unik mereka. Anggota

Mundur Teratur, Calon Suami Angelina Sondakh Merasa Terintimidasi?
Dipolisikan Sang Mantan, Kuasa Hukum Tiko: Laporan Prematur, Masalah Rumah Tangga Yang Belum Tuntas
Dihadiri Geng Komidian, Komika Mamat Alkatiri Nikah di Mamuju, Dress Code: Arab

Avenged Sevenfold pada tahun 2013

XYZonemedia.com – Avenged Sevenfold, yang sering disingkat A7X, telah menarik perhatian dunia musik dengan kisah dan prestasi unik mereka. Anggotanya membentuk band heavy metal ini pada tahun 1999 saat mereka masih di sekolah menengah atas, memulai perjalanan musik mereka dengan penuh semangat remaja. Mereka tumbuh bersama dalam lingkungan sekolah yang sama, dan hasrat mereka terhadap musik metal menjadi pemersatu yang kuat.

Kehilangan Drummer yang Mengubah Segalanya

Salah satu momen paling tragis dalam sejarah Avenged Sevenfold adalah ketika mereka kehilangan drummer andalannya, The Rev, pada tahun 2009. Kepergian The Rev tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga memaksa band ini untuk beradaptasi. Vokalis M. Shadows pun harus mengubah gaya bernyanyinya, mengurangi elemen teriakan yang berlebihan untuk menjaga kesehatannya dan mempertahankan kualitas pertunjukan mereka.

Eksperimen Panjang dalam Musik

A7X dikenal karena eksperimen musikalnya. Salah satu contoh terbaik adalah lagu “Exist” yang berdurasi 15 menit 39 detik, menjadikannya lagu terpanjang yang pernah mereka rilis. Band ini tidak takut untuk mencoba hal baru dan mendorong batasan musik mereka. Sebaliknya, lagu seperti “Burn It Down” yang berdurasi lebih pendek, menunjukkan fleksibilitas mereka dalam menciptakan musik yang beragam namun tetap menggugah.

Cedera Suara M. Shadows yang Mengubah Gaya Musik

M. Shadows pernah mengalami cedera pita suara yang hampir memutuskan karir bernyanyinya. Cedera ini memaksa band untuk menyesuaikan gaya musik mereka. Shadows, yang dikenal dengan vokalnya yang keras, harus lebih berhati-hati menggunakan suaranya. Perubahan ini ternyata membawa warna baru dalam musik Avenged Sevenfold, membuat mereka lebih matang dan variatif.

M. Shadows, live 2017 (Foto: Wikipedia)

Dari Musik ke Fashion

Zacky Vengeance, gitaris A7X, tidak hanya sukses di musik tetapi juga di dunia fashion. Ia meluncurkan lini pakaian pribadinya, Vengeance Universe, pada tahun 2005. Synyster Gates kemudian mengikuti dengan clothing line-nya sendiri.

Keduanya berhasil menggabungkan elemen musik metal dengan gaya berpakaian yang keren dan unik.

Zacky Vengeance, Gitaris A7X (Foto: Wikipedia)

Kolaborasi dengan Sang Ayah

Brian Haner Sr., ayah dari Synyster Gates, memberikan sentuhan istimewa pada album “City of Evil” yang dirilis pada 2005. Peran serta sang ayah dalam album ini memberikan dimensi tambahan dan memperkaya kualitas musik mereka. Kolaborasi ini juga menunjukkan kuatnya ikatan keluarga dalam perjalanan kreatif mereka.

Baca juga : Turbulensi Parah Hantam Pesawat Singapore Airlines, Satu Penumpang Meninggal Dunia

Tur Dunia dan Konser di Jakarta

A7X sedang dalam perjalanan tur dunia terbaru mereka untuk mempromosikan album “Life is but a Dream”. Mereka telah memulai konser di Amerika Utara dan akan mencapai puncaknya dengan konser di Jakarta pada 25 Mei 2024. Pilihan Jakarta sebagai satu-satunya kota di Asia untuk tur kali ini menunjukkan betapa istimewanya hubungan mereka dengan para penggemar di Indonesia.

Penghargaan Khusus untuk Jakarta

Sejak pertama kali konser di Jakarta pada tahun 2007 Avenged Sevenfold memiliki hubungan khusus dengan ibukota Indonesia. Mereka telah kembali dua kali lagi pada 2008 dan 2019.

Para penggemar menyambut mereka dengan antusiasme yang luar biasa setiap kali mereka konser.

Baca juga : Awal Mula Britpop: Melawan Dominasi Musik Amerika

Itulah mengapa mereka memilih Jakarta sebagai satu-satunya pemberhentian di Asia dalam tur terbaru mereka. ***

COMMENTS

WORDPRESS: 0