HomeSPORT

Atalanta Bantai Bayer Leverkusen di Final Europa League

XYZonemedia.com - Aviva Stadium bergemuruh ketika Atalanta mengukir sejarah dengan kemenangan telak 3-0 melawan Bayer Leverkusen di final Europa L

Hasil Euro 2024: Kejutan! Austria Juara Grup Usai Gasak Belanda 2-3
Hasil Drawing Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga, Timnas Indonesia di Grup C
Inilah Jadwal Seru Pertandingan Grup D di Piala Eropa 2024!

Atalanta Juara Europa League Setelah Hempaskan Leverkusen (Foto: IG @Europaleague)

XYZonemedia.com – Aviva Stadium bergemuruh ketika Atalanta mengukir sejarah dengan kemenangan telak 3-0 melawan Bayer Leverkusen di final Europa League dini hari tadi. Kemenangan ini tidak hanya mengejutkan publik sepak bola, tetapi juga memutus rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen selama 51 pertandingan.

Ademola Lookman menjadi pahlawan dengan mencetak hattrick dalam laga tersebut. Selain itu, Gian Piero Gasperini berhasil mengakhiri kutukannya yang selalu kalah di final. Perjalanan Atalanta menuju kejayaan ini patut dirayakan, terutama setelah menorehkan banyak kejutan sejak Liga Champions 2019-2020.

Tim Kuda Hitam yang Dianggap Remeh

Atalanta telah dikenal sebagai tim kuda hitam sejak Liga Champions 2019-2020. Tim asuhan Gian Piero Gasperini ini tampil mengejutkan sejak fase grup, meski dianggap sebagai yang terlemah di antara empat perwakilan Serie A. Tak disangka, Atalanta berhasil lolos ke babak gugur sebagai runner-up grup.

Baca juga : TikTok Berencana Memecat 1000 Karyawan di Seluruh Dunia

Di babak 16 besar, Atalanta melanjutkan kejutan dengan membantai Valencia 4-1. Papu Gomez, gelandang andalan Atalanta, bahkan optimis timnya bisa meraih trofi Liga Champions. Namun, langkah mereka terhenti di perempat final setelah kalah tipis 1-2 dari Paris Saint-Germain.

Kegagalan ini membuat Gasperini menyesal, terutama karena timnya kemudian terpuruk dan gagal lolos ke Liga Champions musim berikutnya. Publik kota Bergamo pun meminta Gasperini untuk mundur.

Kebangkitan dari Keterpurukan

Namun, dukungan penuh dari pendukung garis keras membuat Gasperini bertahan. Atalanta bangkit dari keterpurukan dan berhasil lolos ke Europa League setelah finis di peringkat kelima Serie A. Perjalanan mereka di Europa League juga penuh kejutan, mulai dari mengalahkan AC Milan, Napoli, hingga AS Roma.

Di fase grup Europa League, Atalanta tampil gemilang tanpa kekalahan dan finis sebagai pemuncak klasemen. Kejutan berlanjut hingga babak perempat final, di mana mereka sukses menjungkalkan Liverpool dengan agregat 3-1, meski Virgil Van Dijk dan kawan-kawan berusaha keras untuk comeback.

Puncak Kejayaan di Final Europa League

Di final, Gian Piero Gasperini percaya diri bisa mengalahkan Bayer Leverkusen. Sejak menit awal, Atalanta langsung tancap gas dengan dua gol dari Ademola Lookman. Leverkusen mencoba keluar dari tekanan, namun peluang mereka gagal dimanfaatkan oleh Florian Wirtz dan Alejandro Grimaldo.

Pada babak kedua, upaya Leverkusen kembali gagal dan Atalanta justru menambah keunggulan lewat gol ketiga Lookman. Kemenangan 3-0 ini mengantarkan Atalanta meraih gelar Europa League pertama mereka, sekaligus memutus rekor tak terkalahkan Leverkusen dalam 51 laga berturut-turut.

Keberhasilan ini juga menjadi momen penting bagi Gian Piero Gasperini, yang akhirnya melepas kutukan tidak pernah menang di partai final. Gelar ini sekaligus menandai kebangkitan tim Italia di kompetisi Europa League setelah 25 tahun, sejak Parma meraih gelar juara pada musim 1998-1999.

Ademola Lookman, Sang Pahlawan

Ademola Lookman menjadi bintang dalam kemenangan ini dengan mencetak hattrick. Penyerang asal Nigeria ini juga dinobatkan sebagai Man of the Match, menjadi satu-satunya pemain yang mencetak hattrick di final Europa League. Prestasi ini akan menjadi modal penting bagi Lookman di masa depan.

Sejauh ini, Lookman telah mencetak 15 gol dari 43 pertandingan di berbagai kompetisi. Gasperini memuji Lookman sebagai pemain cepat dan kuat, yang bisa bermain di berbagai posisi, baik sebagai winger kiri, penyerang utama, maupun second striker.

Gelar Pertama dan Harapan Baru

Gelar Europa League ini juga membawa banyak keuntungan bagi Atalanta. Mereka berhasil menambah slot Liga Champions untuk Serie A, yang akan diwakili oleh enam tim musim depan. Kesuksesan ini juga memberikan kucuran dana segar dari UEFA sebesar 25 juta euro, lebih besar dari yang diterima Sevilla.

Baca juga : Ini Cara Menyadap Isi Pesan WhatsApp Pacar Tanpa Aplikasi

Dengan dana ini, Atalanta bisa memperkuat skuad untuk kompetisi musim depan. Gian Piero Gasperini berambisi membawa Atalanta menjadi tim kuda hitam di Liga Champions, melanjutkan kejutan yang telah mereka buat di Europa League.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0