HomePolitik

AHY Pamerkan Keberhasilan Pendaftaran Tanah Indonesia di Forum Bank Dunia

XYZonemedia.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi sorotan dalam

Bobby Nasution Resmi Jadi Kader Partai Gerindra, Siap Maju Pilgub Sumut
Ditolak Elit PDIP, Gibran Bijak Belum Putuskan Masuk Partai Politik Baru
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Menyatakan Penghargaan pada Proses Terbuka dan Transparan MK

Agus Harimurti Yudhoyono berikan paparan tentang kebijakan pertanahan di forum utama sektor tanah di Washington D.C (Instagram Agusyuhoyono)

XYZonemedia.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi sorotan dalam forum utama sektor tanah yang diselenggarakan oleh Bank Dunia di Washington D.C(14/5). Dalam acara tersebut, AHY memaparkan pencapaian Indonesia dalam program pendaftaran tanah yang dianggap sebagai salah satu yang paling sukses di dunia saat ini.

Dalam pertemuan bergengsi ini, AHY menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil memetakan dan mendaftarkan lebih dari 112 juta bidang tanah hanya dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

“Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia,” ujar AHY di hadapan peserta forum yang terdiri dari para pakar tanah, pembuat kebijakan, dan perwakilan dari berbagai negara.

AHY menjelaskan bahwa program pendaftaran tanah di Indonesia mengalami percepatan yang signifikan berkat berbagai inisiatif dan reformasi yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah penggunaan teknologi pemetaan canggih dan sistem informasi yang terintegrasi, yang memungkinkan proses pendaftaran tanah menjadi lebih efisien dan akurat.

Baca juga: Prabowo Subianto Perkuat Diplomasi Pertahanan dengan UEA, Terima “Medali Zayed”

Selain itu, AHY menekankan pentingnya reforma agraria dalam mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, kepemilikan tanah yang jelas dan terdaftar dapat memberikan jaminan hukum bagi masyarakat, meningkatkan produktivitas pertanian, dan pada akhirnya mengurangi ketimpangan sosial.

“Reforma agraria bukan hanya tentang redistribusi tanah, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata AHY.

Kontribusi Bank Dunia dalam mendukung program ini juga mendapat apresiasi dari AHY. Ia mengungkapkan bahwa bantuan teknis dan finansial dari Bank Dunia sangat berperan dalam keberhasilan program pendaftaran tanah di Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada Bank Dunia atas dukungannya yang berkelanjutan. Kerja sama ini membuktikan bahwa kolaborasi internasional dapat membawa perubahan nyata dan positif bagi banyak negara,” tambahnya.

Baca juga: WNA Ukraina dan Rusia Kendalikan Produksi Narkoba di Bali dari Vila Rahasia

Dalam sesi tanya jawab, AHY juga membahas tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan program tersebut. Salah satu tantangan utama adalah mengatasi konflik agraria yang sering terjadi, terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil. Namun, AHY optimis bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan partisipatif, konflik ini dapat diminimalkan.

“Kami selalu melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam setiap langkah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan program, untuk memastikan bahwa semua pihak merasa didengar dan dilibatkan,” jelasnya.

Forum Bank Dunia ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan pencapaian, tetapi juga sebagai platform untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara negara-negara peserta. AHY berharap, apa yang telah dicapai oleh Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi negara lain yang menghadapi tantangan serupa dalam sektor pertanahan.

“Kami siap berbagi pengalaman dan belajar dari negara lain. Kerja sama internasional adalah kunci untuk mengatasi masalah global di bidang pertanahan,” pungkas AHY.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0