Adobe Digugat AS atas Dugaan Penyembunyian Biaya Pembatalan Langganan

XYZonemedia.com – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah mengajukan gugatan terhadap Adobe. Yakni dengan tuduhan penipuan konsumen terkait praktik yang dianggap menyesatkan terkait langganan mereka.

Berdasarkan laporan dari TechCrunch pada Senin (17/6/2024), DOJ menyatakan bahwa Adobe diduga merugikan konsumen. Yaitu dengan cara tidak mengungkapkan secara jelas biaya penghentian awal untuk langganan mereka. Serta membuat proses pembatalan menjadi sulit.

Gugatan ini mengklaim bahwa Adobe mendorong konsumen untuk memilih langganan “tahunan yang dibayar bulanan”. Yaitu tanpa memberi tahu mereka bahwa ada biaya penghentian awal yang signifikan. Terutama jika pembatalan dilakukan dalam tahun pertama langganan.

Biaya ini dapat mencapai ratusan dolar, namun hanya diungkapkan ketika konsumen mencoba untuk membatalkan langganan mereka.

DOJ juga menuduh Adobe menggunakan proses pembatalan yang rumit. Serta memberatkan sebagai upaya untuk menjaga pelanggan tetap dalam langganan yang mungkin tidak lagi mereka inginkan.

Keluhan DOJ menyebut bahwa Adobe menyembunyikan syarat-syarat penting dari rencana langganan mereka dalam informasi yang sulit ditemukan, seperti teks kecil dan tautan yang kurang terlihat.

Mereka mengklaim bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap undang-undang federal AS yang bertujuan melindungi konsumen.

Dana Rao, Penasihat Umum dan Kepala Petugas Kepercayaan Adobe, menyatakan bahwa mereka berencana untuk menolak klaim tersebut di pengadilan.

Dia menegaskan bahwa Adobe transparan mengenai syarat dan ketentuan langganan mereka serta memiliki proses pembatalan yang sederhana, dengan fokus pada memberikan pengalaman positif bagi pelanggan.

Pemerintah AS dalam gugatannya mencari bantuan injunktif, hukuman sipil, bantuan moneter yang adil, serta bantuan lainnya sebagai kompensasi atas dugaan pelanggaran yang dilakukan Adobe.

Gugatan ini mencerminkan perhatian yang meningkat terhadap praktik perusahaan teknologi besar terkait langganan dan pembatalan layanan mereka, serupa dengan tindakan hukum yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan lain seperti Amazon dalam beberapa tahun terakhir.