20 Tahun Langkah Prabowo di Pilpres, Jadi Presiden Usai Perjuangan Berdarah-darah 3 Kali Kalah

HomeUncategorized

20 Tahun Langkah Prabowo di Pilpres, Jadi Presiden Usai Perjuangan Berdarah-darah 3 Kali Kalah

XYZonemedia.com - Prabowo Subianto akhirnya resmi jadi presiden usai perjuangannya berdarah-darah selama 20 tahun  merasakan tiga kali kekalahan d

Luhut Ingatkan Prabowo Tidak Membawa Orang Bermasalah ke Kabinetnya
Usai Resmi Jadi Presiden, Prabowo Subianto Singgung Senyum Berat Anies Baswedan
Ucapkan Selamat Hari Buruh, Jokowi dan Prabowo Serta Sejumlah Tokoh Politik Ramaikan Sosial Media
Prabowo Gibran

20 Tahun langkah Prabowo di Pilpres, jadi Presiden usai perjuangan berdarah-darah 3 kali kalah.

XYZonemedia.com – Prabowo Subianto akhirnya resmi jadi presiden usai perjuangannya berdarah-darah selama 20 tahun  merasakan tiga kali kekalahan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia.

Sebelumnya KPU RI resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024.

“KPU menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Bapak H Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2024-2029 dalam Pemilihan Umum 2024,” kata Ketua KPU Hasyim Asy’ari ketika membacakan berita acara penetapan, Rabu (24/4).

KPU menyatakan Prabowo-Gibran menang setelah memeroleh 96.214.691 suara atau 58,59% dari total suara sah.

Prabowo Subianto, seorang politisi dan tokoh militer terkemuka, telah berpartisipasi dalam empat pemilihan presiden, mulai dari 2009 dan berlanjut hingga 2024.

Dalam perjalanan politiknya, mantan Danjen Kopasus ini akhirnya berhasil memenangkan kursi kepresidenan, pada Pilpres 2024, setelah mengalami tiga kekalahan berturut-turut.

Baca juga : Gawat, Tiko Aryawardhana, Suami Baru BCL Dilaporkan Dugaan Penggelapan Dana Sebesar Rp6,9 Miliar

20 Tahun Langkah Perjuangan di Pilpres

Jejak langkah perjuangan Prabowo untuk menjadi pucuk pimpinan bangsa Indonesia, sejatinya dimulai sejak 20 tahun yang lalu.

Pada tahun 2004, mantan suami Titiek Soeharto ini mulai bergerilya terjun dalam pertempuran idealisme poliitiknya dengan maju dalam konvensi capres Partai Golongan Karya (Golkar). Namun, Prabowo kalah dalam konvensi yang dimenangkan oleh Wiranto yang kemudian berpasangan dengan Salahudin Wahid.

Merasa idealisme politiknya tidak berjalan, ia memilih hengkang dari Golkar,  membentuk partai sendiri yang dipimpin hingga kini, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Dengan kendaraan barunya, mulanya Prabowo hendak mencalonkan diri sebagai presiden dengan menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat itu, Soetrisno Bachir.

Sayang seribu sayang, langkahnya gagal. Pasangan ini sudah layu sebelum berkembang karena tak mampu memenuhi persyaratan kursi dukungan.

Prabowo lantas berganti haluan dengan merapat ke koalisi PDI-P yang mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres pada Pilpres 2009. Pasangan Megawati-Prabowo bertarung melawan petahana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, serta pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

Baca juga : Review Film “Agak Laen” Terlaris Sepanjang Masa Viral, Tayang di Netflix

Hasilnya, seperti yang kita ketahui berrsama, pilpres yang berlangsung satu putaran itu dimenangkan oleh pasangan SBY-Boediono yang meraih total 73.874.562 suara atau 60,80 persen. Mengharuskan Megawati-Prabowo puas berada di posisi kedua dengan perolehan 32.548.105 suara sah atau 26,79 persen. Sementara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto duduk di posisi terakhir dengan perolehan 15.081.814 atau 12,41 persen suara sah.

Sejak itu, anak dari ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo itu selalu masuk dalam kertas suara pilpres sebagai calon presiden. Prabowo tiga kali berturut-turut mengajukan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2014, 2019, dan 2024.

Belum kapok kalah, ia kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2014, tetapi sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Hasilnya, Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan 70.997.833 suara atau sebanyak 53,15 persen dari total suara sah nasional. Sementara Prabowo-Hatta Rajasa, memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara nasional.

Kalah, jatuh, tapi Prabowo bangkit kembali dan melangkah pada Pilpres 2019 Untuk kedua kalinya, Jokowi dan Prabowo bertarung dalam pilpres dengan komposisi wakil presiden yang berbeda.

Hasilnya, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo dengan selisih 16.957.123 suara sah. Perolehan suara Jokowi-Ma’ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara. Sementara Prabowo-Sandi, memperoleh 68.650.239 atau 44,50 persen suara sah.

Baca juga : Tommy Hilfiger; Strategi Marketing Gila yang Mengubah Sejarah Mode

Pilpres 2024 Momen Istimewa Prabowo

Karier politik Prabowo Subianto bagaikan serunya naik rollercoaster, turun, menukik tajam lalu melejit ke atas, seakan akan mengaduk aduk antara rasa keberhasilan dan kemunduran.

Setelah mengambil bagian dalam empat pemilihan presiden, ia telah mengalami kemenangan dan kekalahan. Terlepas dari kekalahan awalnya, ketekunan dan tekad Prabowo akhirnya membawanya pada momen istimewa di Pilpres 2024.

Prabowo Subianto dan Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024.

Lahir dari keluarga terkemuka, garis keturunan Prabowo termasuk ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan pendiri Bank Indonesia. Hubungan ini tidak diragukan lagi memainkan peran dalam membentuk aspirasi politik Prabowo.

Kekayaan Prabowo, yang mencakup nilai aset besar sebesar Rp 1.579 triliun dan $ 7,57 juta, serta 84 kuda bernilai tinggi dan koleksi mobil mewah, telah menjadi bukti kesuksesan finansialnya.

Namun, ketekunan dan tekadnya seorang prajurit sejati yang benar-benar membedakannya di dunia politik.

Perjalanan politik Prabowo Subianto telah ditandai dengan tantangan dan kemenangan. Tekad kuatnya untuk berhasil, bahkan setelah 20 tahun berjuang berdarah-darah dan mengalami tiga kekalahan berturut-turut, akhirnya membawanya pada kemenangan dalam pemilihan presiden 2024. Latar belakang, kekayaan, dan ketekunannya semuanya berkontribusi pada kesuksesannya di arena politik.***

COMMENTS

WORDPRESS: 0